Sunday, June 13, 2010

Niche (Relung)

Niche (Relung)

Catatan kunci

Niche (relung). Relung ekologi dari suatu organisme adalah posisi yang diisinya pada lingkungan, termasuk kondisi dimana organisme itu ditemukan, sumber daya yang digunakan dan waktu kejadiannya.

Habitat. Habitat organisme adalah lingkungan fisik dimana organisme ditemukan. Sebagai contoh hutan temperata berdaun lebar, hutan hujan tropis, dll. Tiap habitat menyediakan sejumlah relung.

Ruang relung multidimensional. Tiap kondisi atau sumber daya yang mendefinisikan relung dari suatu organisme berkontribusi satu dimensi bagi ruang dimana organisme itu akan berada. Mempertimbangkan semua dimensi secara bersama-sama mendefinisikan secara penuh relung milik organisme dan hal ini disebut ruang relung multidimensional atau ‘n-dimensional hipervolume’

Relung fundamental. Ruang relung suatu organisme dapat mengisi ketiadaan kompetisi atai predasi yang disebut sebagai relung fundamental.

Relung sesungguhnya. Ruang relung yang dimiliki oleh suatu organisme ketika kompetisi dan predasi terjadi adalah relung sesungguhnya, dimana selalu ada sub-set dari relung fundamental.

Bahasan

Niche

Organisme dari suatu spesies dapat menjaga viabilitas* populasi hanya dalam kondisi tertentu dan hanya akan menggunakan sumber daya tertentu saja. Organisme-organisme ini pun hanya ada pada lingkungan dan waktu yang tertentu pula (mis. kelelawar insektivora adalah hewan nocturnal*, ketika sedikit burung insektivora mencari makan). Tumpang tindih dari faktor-faktor ini dapat disebut sebagai relung (niche), dengan kata lain relung adalah dimana posisi yang diisi dari organisme di dalam lingkungannya. Organisme dapat merubah relung sepanjang masa hidupnya, sebagai contoh kodok Bufo bufo menempati lingkungan akuatik (dan memakan alga dan materi detritus) ketika bermetamorfosis menjadi dewasa kodok menjadi hewan terrestrial (dan menjadi insektivora).


Habitat

Berbeda dengan relung organisme, habitat adalah lingkungan fisik diamana organisme ditemukan. Habitat biasanya berisikan banyak relung dan menyokong banyak kehidupan spesies yang berbeda-beda. Oleh karena itu, hutan temperata berdaun lebar menyediakan beragam relung bagi sejumlah burung (mis. nuthatches, great tits, woodcocks), mamalia (mis. tikus kayu, rubah dan celurut), serangga (mis. Kupu-kupu, ngengat, kumbang, laba-laba, kutu daun) dan tumbuhan (mis. wood anemones, bluebells, lumut dan lichens).


Ruang relung multidimensional

Tiap kondisi yang mempengaruhi organisme atau sumber daya yang digunakan dapat dimasukkan ke dalam sebuag axis tunggal atau dimensi, dimana dimensi dapat dijelaskan sebagai rentang dimana organisme akan berada. Dengan mempertimbangkan sejumlah dimensi pada waktu yang sama, gambaran yang jelas dari relung suatu organisme dapat terlihat. Sebagai contoh, rentang temperatur dimana burung chaffinch bertoleransi akan bertumpang tindih dengan banyak spesies lainnya. Bagaimanapun juga, jika kita mempertimbangkan ukuran mangsa dan ketinggian tempat mencari makan sebagai dimensi selanjutnya, kita dapat membedakan relung burung chaffinch dari spesies yang lainnya (gambar 1). Pada gambar 2, relung burung American warbler dan the blue-gray catcher, ditunjukkan dalam dua dimensi. Secara teori memungkinkan (walau sulit untuk mengukur atau merepresentasikannya dalam sebuah halaman) untuk menambah setiap dimensi sumber daya atau kondisi yang mempengaruhi organisme, menghasilkan relung ekologi yang tergambarkan secara jelas – sebuah ‘n-dimensional hipervolume’ (dimana n adalah jumlah axis). Teori sederhana menyarankan bahwa relung yang tergambar dengan jelas ini adalah ‘unik’ bagi tiap spesies (atau bahkan dalam satu tingkat hidup dari spesies tersebut), walaupun penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kecenderungan ini tidak terjadi pada lingkungan yang dinamis atau terbatas (patchy). Kelemahan praktis dari teori n-dimensional hipervolume adalah bahwa tidak mungkin untuk memastikan bahwa semua dimensi telah dimasukkan, tetapi, bagaimanapun juga, teori ini adalah konsep yang sangat berguna.


Relung fundamental.

Ruang relung dimana sebuah spesies dapat menempati dipengaruhi oleh derajat kompetisi dan predasi yang berdampak padanya. Umumnya, dalam ketiadaan faktor stres ini, sebuah spesies dapat berkembang baik di rentang tingkatan sumber daya dan kondisi. Relung potensial ini disebut relung fundamental.


Relung sesungguhnya.

Normalnya, sebuah spesies terekspos kepada competitor dan predator dan karena hal ini spesies terbatasi pada ruang relung yang lebih terbatas, hal ini dikenal sebagai relung sesungguhnya. Dampak kompetisi pada relung fundamental digambarkan oleh eksperimen klasik pada dua spesies Galium spp. oleh seorang ekolog tumbuhan, Tansley. Galium saxatile ditemukan pada tanah yang asam, sementara G. pumilium ditemukan pada tanah yang mengandung kalsium karbonat. Ketika tumbuh sendiri-sendiri, kedua spesies berkembang baik pada kedua jenis tanah tersebut. Namun, ketika kedua jenis ini ditanam bersama-sama, G.pumilum hilang dari tanah yang mengandung asam, sementara G. saxatile hilang dari tanah yang mengandung kalsium karbonat. Jelasnya, kompetisi mempengaruhi relung yang terobservasi. Eksperimen dengan ikan gupi (Poecilia reticulata) dan ikan sticklebacks (Gasterosteus aculeatus) menunjukkan bahwa keberadaan predator memaksa ikan untuk makan pada daerah yang terlindungi dimana resiko predasi lebih rendah. Dalam contoh yang lainnya, pola waktu makan dari tiga spesies kelelawar Amerika menunjukkan bahwa relung temporal sesungguhnya dari ketiga hewan ini dibentuk dari interaksi intraspesifik.

Perlu mendapat catatan bahwa organisme mutualis juga mempengaruhi relung sesungguhnya dari suatu organisme, tetapi berlawanan dengan predator dan competitor, kehadiran organisme mutualis akan mengakibatkan perkembangan relung sesungguhnya ketimbang mengecilkannya. Dalam kasus yang lebih ekstrem dari mutualisme obligat, seperti antara banyak spesies anggrek dan dengan jamur mikroriza sang mutualis akar, relung dari sebuag spesies akan tidak ada – karena anggrek tanpa mikroriza akan tidak dapat tumbuh.


*Viabel : dapat berkembang secara normal

*Nokturnal : Aktif di malam hari



Citation :

Mckenzie, Aulay ; Ball, Andy s. ; Virdee, Sonia. 1998. Instant Notes in Ecology. Springer Verlag : New York.