- Basically we can divide butterfly into 5 major family : 1)Papilionidae ; 2)Pieridae 3)Lycaenidae 4)Nymphalidae 5)Hesperidae #butterflywatch Sep 21, 2010
- So how can we distinguish each of this major family? #butterflywatch Sep 21, 2010
- I will describe the most notable characteristic of each family #butterflywatch Sep 21, 2010
- 1)Papilionidae is usually large butterfly with sometimes notable tail (!), some species have wide span of wing (!) #butterflywatch Sep 21, 2010
- Expl of Papilionidae is Graphium http://bit.ly/bP9ltO, Ornithoptera http://bit.ly/cobtVj and Papilio http://bit.ly/bcAwbr #butterflywatch Sep 21, 2010
- 2)Pieridae usually have white,yellow or yellow colouration (!) and often with black spot. #butterflywatch Sep 21, 2010
- Example of Pieridae : Eurema http://bit.ly/96L0Ja, Leptosia http://bit.ly/cwZp5x , Catopsilia http://bit.ly/cuOmnu #butterflywatch Sep 21, 2010
- 3)Lycaenidae is usually small (5cm), blue, copper coloured, some have hairstreak, some have glossy colour #butterflywatch Sep 21, 2010
- Expl Lycaenidae Aropala http://bit.ly/agPw7G, Caeruleus http://bit.ly/azmKb1, Amblypodia http://bit.ly/91FE7i #butterflywatch Sep 21, 2010
- 4)Nymphalidae medium to large size, first pair of legs are reduced (seen as 4 legs), some brightly colour or even some dull #butterflywatch Sep 21, 2010
- Expl Nymphalidae : Danaus http://bit.ly/abrlxH, Junonia http://bit.ly/cNFD1e, Hypolimnas http://bit.ly/a1I3Qq #butterflywatch Sep 21, 2010
- 5)Lycaenidae is small butterfly, a skipper (quick, darting flight habits) #butterflywatch Sep 21, 2010
- Expl Lycaenidae : Erionota http://bit.ly/avd5Om #butterflywatch Sep 21, 2010
Blog ini menyediakan catatan penting mengenai ekologi. Bagi peminat kajian lingkungan hidup dan ekologi, maka anda dapat menemukan catatan ringkas dan padat tentang ilmu ekologi disini, Mingguan!.
Tuesday, September 13, 2011
Quick guide to distinct butterfly familia
Monday, September 12, 2011
Blog dari tweet @mesa_indonesia
Setelah layanan mikroblogging, twitter, muncul ke permukaan dan menjadi booming dimana-mana. Saya menjadi larut dan sibuk untuk mengurusi akun saya @mesa_indonesia di sana. Blog inipun menjadi sedikit terbengkalai.
Di twitter saya banyak melakukan update berita-berita ekologi yang update dan penting, namun kelemahannya adalah sulit untuk track balik tulisan tersebut dan mungkin bisa saja sudah hilang setelah dalam beberapa minggu tertimbun tweet saya yang lain.
Oleh karena itulah dengan tujuan mempreservasi dan konservasi informasi berharga yang telah saya kumpulkan, mulai sekarang blog www.weeklyecology.blogspot.com akan menangkap rangkaian seri tagar informasi dan berita ekologi dari akun @mesa_indonesia.
Semoga dapat bermanfaat.
Salam Lestari
Mesa
Saturday, February 19, 2011
SMOG
Pernahkah di suatu hari yang cerah kita melihat ke arah bangunan seperti tampak kabut yang tebal ? sesungguhnya kabut itu adalah smog, suatu fenomena polusi udara yang dapat membahayakan kesehatan. Berikut akan diulas mengenai smog dan dampaknya terhadap kesehatan.
SMOG (singkatan dari Smoke Fog – asap kabut kadang di Indonesia disebut Asbut) adalah istilah yang dipopulerkan oleh Dr. Henry Antoine Des Voeux di dalam makalahnya di tahun 1905 pada suatu kongres kesehatan masyarakat. Smog adalah suatu jenis polusi udara yang berasal dari emisi kendaraan bermotor dan industri yang bereaksi di dalam atmosfer dengan cahaya matahari untuk membentuk polutan sekunder dan jika bercampur dengan emisi primer membentuk photochemical smog.
Photochemical smog
Terbentuk ketika matahari terkena berbagai macam polutan (nitrogen oksida (NOx) dan Volatile Organic Compound (VOCs)) di dalam udara dan membentuk campuran kimia yang saling bertentangan serta meninggalkan partikulat dan ground level ozone.
Nitrogen oksida dilepaskan oleh nitrogen dan oksigen di dalam udara bereaksi bersama di bawah suhu tinggi seperti pembakaran mesin berbahan bakar fosil seperti mobil, truk, pembangkit listrik tenaga batu bara dan pabrik-pabrik industri manufraktur. VOCs dilepaskan dari bahan-bahan buatan manusia seperti bensin, cat, pelarut, pestisida dan sumber-sumber biogenic seperti emisi pohon pinus dan citrus.
Campuran polutan udara berbahaya itu dapat meliputi aldehida (RCHO), Nitrogen oksida, Peroxyacil nitrates (PAN), ozon troposfer dan volatile organic compounds (VOCs). Bahan-bahan kimia ini biasanya sangat reaktif dan mudah teroksidasi. Photochemical smog disebut-sebut sebagai permasalahan industri modern. Fenomena ini terjadi di semua kota-kota modern, tetapi seringkali terjadi pada saat kota di dalam kondisi terik, hangat, iklim kering dan terdapat banyak kendaraan bermotor. Karena smog dapat berpindah dengan angin, smog dapat mempengaruhi daerah yang jarang penduduknya.
Dampak terhadap kesehatan
Smog berbahaya bagi kesehatan manusia khususnya masyarakat dengan kondisi paru-paru dan jantung yang lemah seperti emfisema, bronchitis dan asma. Sebuah studi terbaru membuktikan bahwa bahkan di dalam level terendah, smog ozon dapat meningkatkan resiko serangan asma dan iritasi terhadap sistem respirasi; bersam dengan polusi udara dapat juga berkontribusi terhadap serangan jantung dan stroke.
Citation :
Anonimus.2011.SMOG. Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Smog)
Palacio, Zulima.2011.Study:Ozone Smog Expanding.New York : VOANews
Sunday, February 6, 2011
Keanekaragaman genetika pada spesies langka
Catatan Kunci
Spesies yang mengalami penurunan populasi hingga jumlah yang rendah akan mengalami dampak dari kehilangan keanekaragaman diversitas gen dan depresi inbreeding. Minimum Viable Population (MVP) dibutuhkan bagi kelangsungan hidup jangka panjang bagi suatu spesies untuk memastikan variabilitas genetika tetap terjaga. MVP dari 250 – 500 individu dapat diterima sebagai estimasi terbaik bagi penghindaran kondisi inbreeding. Studi lebih dalam dan detail dibutuhkan untuk determinasi akurat pada MVP dan pada banyak kesempatan, proteksi habitat adalah prioritas konservasi, ketimbang perhatian terhadap keanekargaman genetika.
Keanekaragaman genetika pada spesies langka
Spesies yang mengalami penurunan populasi hingga jumlah yang rendah akan mengalami dampak kehilangan keanekaragaman genetika, mengurangi potensi bagi adaptasi untuk merubah kondisi lingkungan dan penyakit-penyakit yang baru. Hal ini juga dapat menyebabkan terjadinya depresi inbreeding, peningkatan di dalam ekspresi delesi alel dan menurunkan kebugaran keturunan. Cheetah (Acinonyx jubatus) adalah spesies soliter denagn populasi densitas yang rendah di sepanjang jangkauannya dan ukuran populasi keseluruhan yang rendah. Hal ini tampaknya telah terjadi melewati sebuah masa sulit dan sebuah periode inbreeding pada masa lalu yang terlihat pada saat ini di dalam variasi genetika yang rendah. Kejadian homozigositas ini menyebabkan tingginya abnormalitas sperma (70%), tingginya kematian juvenil dan peningkatan kerentanan terhadap penyakit seperti feline infectious peritonitis.Minimum Viable Population (MVP) dibutuhkan bagi kelangsungan hidup jangka panjang bagi suatu spesies untuk memastikan variabilitas genetika tetap terjaga. Banyak populasi terancam telah berada dibawah MVP 250-500 individu dimana angka ini adalah estimasi terbaik bagi penghindaran kondisi inbreeding. Studi lebih dalam dan detail dibutuhkan untuk keakuratan determinasi dari MVP; Sebuah studi sepanjang 50 tahun dari bighorn sheep di Barat daya USA dibutuhkan untuk mendapatkan nilai MVP. Seringkali, perusakan habitat adalah ancaman nyata dan lebih harus disegerakan dan proteksi habitat lebih menjadi prioritas umum pada tiap kesempatan melebihi kepedulian terhadap keankeragaman genetika.
Citation :