SMOG - SMOKE FOG
Pernahkah di suatu hari yang cerah kita melihat ke arah bangunan seperti tampak kabut yang tebal ? sesungguhnya kabut itu adalah smog, suatu fenomena polusi udara yang dapat membahayakan kesehatan. Berikut akan diulas mengenai smog dan dampaknya terhadap kesehatan.
SMOG (singkatan dari Smoke Fog – asap kabut kadang di Indonesia disebut Asbut) adalah istilah yang dipopulerkan oleh Dr. Henry Antoine Des Voeux di dalam makalahnya di tahun 1905 pada suatu kongres kesehatan masyarakat. Smog adalah suatu jenis polusi udara yang berasal dari emisi kendaraan bermotor dan industri yang bereaksi di dalam atmosfer dengan cahaya matahari untuk membentuk polutan sekunder dan jika bercampur dengan emisi primer membentuk photochemical smog.
Photochemical smog
Terbentuk ketika matahari terkena berbagai macam polutan (nitrogen oksida (NOx) dan Volatile Organic Compound (VOCs)) di dalam udara dan membentuk campuran kimia yang saling bertentangan serta meninggalkan partikulat dan ground level ozone.
Nitrogen oksida dilepaskan oleh nitrogen dan oksigen di dalam udara bereaksi bersama di bawah suhu tinggi seperti pembakaran mesin berbahan bakar fosil seperti mobil, truk, pembangkit listrik tenaga batu bara dan pabrik-pabrik industri manufraktur. VOCs dilepaskan dari bahan-bahan buatan manusia seperti bensin, cat, pelarut, pestisida dan sumber-sumber biogenic seperti emisi pohon pinus dan citrus.
Campuran polutan udara berbahaya itu dapat meliputi aldehida (RCHO), Nitrogen oksida, Peroxyacil nitrates (PAN), ozon troposfer dan volatile organic compounds (VOCs). Bahan-bahan kimia ini biasanya sangat reaktif dan mudah teroksidasi. Photochemical smog disebut-sebut sebagai permasalahan industri modern. Fenomena ini terjadi di semua kota-kota modern, tetapi seringkali terjadi pada saat kota di dalam kondisi terik, hangat, iklim kering dan terdapat banyak kendaraan bermotor. Karena smog dapat berpindah dengan angin, smog dapat mempengaruhi daerah yang jarang penduduknya.
Dampak terhadap kesehatan
Smog berbahaya bagi kesehatan manusia khususnya masyarakat dengan kondisi paru-paru dan jantung yang lemah seperti emfisema, bronchitis dan asma. Sebuah studi terbaru membuktikan bahwa bahkan di dalam level terendah, smog ozon dapat meningkatkan resiko serangan asma dan iritasi terhadap sistem respirasi; bersam dengan polusi udara dapat juga berkontribusi terhadap serangan jantung dan stroke.
Citation :
Anonimus.2011.SMOG. Wikipedia (http://en.wikipedia.org/wiki/Smog)
Palacio, Zulima.2011.Study:Ozone Smog Expanding.New York : VOANews
No comments:
Post a Comment